Newest Post

// On :Selasa, 02 Oktober 2018


Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasimateri atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.



Sistem pendukung keputusan (Inggrisdecision support systems disingkat DSS) adalah bagian darisistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat tidak biasa.
Tahapan SPK:
  • Definisi masalah
  • Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
  • pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
  • menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan dari SPK:
  • Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
  • Mendukung manajer dalam mengambil keputusan suatu masalah
  • Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.
Berikut ini beberapa contoh aplikasi yang bisa dibuat untuk sekolah dengan konsep pengambilan keputusan:
1. SPK Penentuan Siswa Berprestasi
Menentukan pengambilan keputusan untuk memilih siswa yang layak mendapatkan beasisa. Dengan SPK ini kriteria atau variabel menjadi acuan. Dan setiap variabel tersebut harus mendapatkan nilai yang sesuai dengan sebenarnya. Dengan demikian penentuan siswa berprestasi akan tepat sasaran berdasarkan kondisi siswa. SPK ini sangat berguna sekali dalam pengembangan peserta didik atau siswa. Dengan menggunakan spk siswa berprestasi, pihak sekolah dapat langsung memantau bahkan siswa juga dapat langsung melihat nilai yang di hasilkan dengan spk ini. Hal tersebut karena spk yang dibuat berbasis web.
2. SPK Penentuan Guru Teladan
Pemilihan guru teladan jika didasarkan penentuan dari kepala sekolah dirasa kurang objektif. Maka dari itu muncul analisis untuk mengembangkan program aplikasi spk untuk menentukan guru yang teladan dan layak dijadukan panutan. Dengan spk dimaksudkan dari pihak guru dapat meningkatkan prestasi dan mutu kerja pada dirinya. Dengan demikian perkembangan sekolah juga terjadi pada mutu guru pengajar yang ada disekolah tersebut. Penentuan guru teladan sangat sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan sekarang ini. Kebutuhan ini berbanding lurus dengan harapan para wali agar sang anak mendapatkan pendidikan yang baik, dalam kondisi ini adalah guru yang berkompeten.
3. SPK Pemilihan Kepala Sekolah
Sistem yang berguna untuk memilih kepala sekolah. Dengan spk ini pihak yayasan atau pengawas dapat memilih kepala sekolah yang sesuai dengan kebutuhan sekolah berdasarkan kriteia yang telah ditentukan. Penggunaan spk ini bermanfaat  untuk menghindari adanya kkn di lingkungan sekolah dalam hal memilihan kepala sekolah terbaik.
4. SPK Perangkingan Siswa
Dengan menggunakan spk ini seorang guru hanya tinggal menginputkan nilai. Nilai berdasarkan dari masing-masing siswa. Dengan sistem ini siswa dapat langsung melihat detail nilai yang ia dapat. Sehingga dengan adanya sistem ini meminimalisir adanya kecurangan dalam perangkingan siswa. Dengan implementasi berbasis web, seorang siswa dapat langsung melihat nilainya, sehinga dengan hal itu siswa dapat saling bersaing untuk memperbiki nilai yang ia dapatkannya.
5. SPK Pemiihan Kelas Terbaik
Spk pemilihan kelas lebih ditujukan untuk meningkatkan mutu dari segi infrastrukturnya. Ini adalah salah satu tindakan menarik untuk mengembangkan mutu sekolah dari infrastruktur yang ada pada sekolah. Dalam hal ini adalah kelas-kelas yang digunakan untuk belajar mengajar disekolah. Dengan demikian peningkatan mutu ini diharapkan di depan hari sebagai media baru untuk penarik siswa baru karena peningkatan infrastruktur kelas yang semakin baik.
6. SPK Pemilihan Pemain (basket,bola,voli,dll)
Pemilihan tim olahraga kadang membuat bingung. Dengan spk pemilihan berdasarkan nilai uji olahraga yang didapat. Lebih objektif dan terbuka penilaian yang dilakukan. Manfaatnya adalah dengan sistem ini penilaian jelas diketahui dengan masing – masing nilai dengan kriteriannya. Sehingga tidak akan terjadi kesalah pahaman berdasarkan hasil penilaian yang dialakukan.
7. SPK Evaluasi Kinerja Guru
Kinerja guru adalah hal yang tidak boleh   dilakukan evaluasi. Dengan evaluasi kinerja guru, mutu pendidikan dari segi pengajar dapat ditingkatkan secar berkala. Penggunaan evaluasi adalah bertujuan untuk mengetahui seberapa berhasil guru memberikan pengajaran terhadap peserta didik yang diajarnya. Dengan demikian mutu pendidikan akan lebih bisa ditingkatkan untuk waktu yang akan datang.
8. SPK Evaluasi Perkembangan Siswa
Berbeda dengan spk diatas, spk ini ditujukan untuk evaluasi siswa. Berbeda dengan diatas karena mungkin variabel yang digunakannya. Variabel evaluasi guru dengan siswa memang berbeda. Tujuan dari spk ini untuk meningkatkan perkembangan kualitas peserta didik dari hasil pengajaran yang dilakukan.
9. SPK Penentuan Beasiswa
Dalam menentukan beasiswa harus adil dan sesuai dengan kondisi penerima beasiswa. Dengan menggunakan sistem pendukung keputusan yang tepat, kesalah yang terjadi dalam pemilihan beasiswa untuk siswa akan lebih sedikit. Dengan penilaian kriteria yang tepat, kecurangan dalam memberikan beasiswa akan lebih bisa di kendalikan dengan dimikian pengimplementasian spk penentuan beasiswa sangat tepat di sekolah.

sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © Martina Monica Gabriela //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //